Budidaya Adenium (Kamboja Jepang) dan Cara Pemeliharaannya

Budidaya Adenium (Kamboja Jepang) dan Cara Pemeliharaannya


Budidaya Adenium (Kamboja Jepang) dan Cara Pemeliharaannya. Adenium atau biasanya apabila disebut bunga kamboja merupakan tanaman hias yang cukup banyak peminatnya dan sudah tinggi tingkat penjualannya karena memang bunganya yang cantik dan indah

Adenium atau kamboja jepang (nama kamboja jepang sendiri sebenarnya cukup menyesatkan, karena sering diidentikkan dengan kamboja yang sering ditemukan pada areal pemakaman sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari jepang


Padahal Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika, tepatnya dari daerah gurun pasir yang kering, mulai dari daratan Asia Barat sampai Afrika.

Pada kesempatan sekarang ZalrizBlog akan membagikan artikel dan sedikit tips mengenai Budidaya Adenium dan cara pemeliharaannya


Sebelum ke pembahasan cara budidayanya alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu klasifikasi dari tanaman Adenium ini

Klasifikasi Tanaman Adenium


Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Adenium
Spesies : A. obesum

Cara Pemeliharaan

Adenium merupakan tanaman sukulen yang berasal dari daerah tropis, Adenium akan mati pada saat terjadi kombinasi dari keadaan dingin dan basah ataupun dengan terlalu banyak menyiram pada media yang lengket dan drainase yang tidak bagus

Namun keadaan dingin ini (di bawah 10 derajat celsius) tidak dijumpai disetiap wilayah Indonesia kecuali pegunungan sehingga tanaman ini dapat lebih cepat tumbuh dengan mendapatkan panas yang cukup serta air yang cukup pula

Media Tanam

Adenium membutuhkan media yang cukup udara dan mampu untuk menahan kelembapan agar pertumbuhannya maksimal

Cara pemupukan juga perlu diperhatikan apakah akan secara siram (dilarutkan dalam air siraman) atau dengan dicampur ke media atau letakkan diatas media 

Bahan Dasar yang Digunakan

  1. Pasir Malang
  2. Pasir Bangunan
  3. Sekam Mentah
  4. Sekam Bakar
  5. Cocopeat
  6. Batu Apung
  7. Pupuk Kandang
  8. Pupuk Kompos



Komposisi Media Adenium

Komposisi 1 : terdiri dari pasir malang, sekam bakar, sekam mentah, pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1

Komposisi 2 : terdiri dari pasir bangunan, sekam bakar, sekam mentah, pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1

Komposisi 3 terdiri dari pasir malang atau batu apung, sekam bakar, pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:2:1

Masih banyak komposisi media tanaman Adenium ini yang terpenting ialah pourous dan tidak terlalu mengikat air terlalu lama, Adenium tidak baik dengan media terlalu mengikat banyak air usahakan menggunakan media yang berongga.

Pot/ Wadah Tanam

Segala macam pot dapat dipakai, usahakan tidak menggunakan dari bahan keramik karena bisa memungkinakan mengalami pecah

Lubang drainase harus besar, usahakan untuk menjamin tidak adanya penyumbatan air yang berakibat fatal

Pengairan/Penyiraman

Seberapa banyak Adenium disiram tergantung pada dari masa tumbuh Adenium tersebut. Jangan biarkan media sampai kering pada saat tanaman sedang tumbuh (terlihat ada bakal daun yang tumbuh membesar), bahkan pada saat tumbuh dapat disiram setiap hari asal media dan drainase bagus

Lain hal saat pertumbuhan berhenti pada saat tidak ada bakal daun baru media harus dibiarkan mengering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya agar bonggo tanaman ini tidak mengerut

Lingkungan

  1. Suhu, Adenium menyukai suhu panas sedang seperti di daerah tropis(30-35 derajat celcius). Namun, semakin panas akan mengakibatkan bunga berumur pendek atau cepat layu. Suhu yang dingin pada malam hari (di bawah 10 derajat celcius) akan meyebabkan adenium berhenti tumbuh
  2. Kelembaban, kelembaban yang tinggi sangat disukai adenium. Saat musim hujan adalah saat di mana kelembaban tinggi, tapi adenium harus terlindungi dari curahan hujan agar sesuai dengan kebutuhan airnya. Untuk itu, rumah kaca akan sangat membantu. Namun jika budget terbatas, dapat pula digunakan plastik transparan untuk menutupi curahan hujan tanpa menghalangi sinar matahari yang masuk. Warna bunga akan kurang keluar jika keadaan lingkungan terlalu kering. 
  3. Sinar Matahari, sinar matahari penuh akan disukai oleh adenium terutama saat kelembaban tinggi. Namun hati-hati dengan bonggol yang terekspos terik matahari karena dapat terbakar. Seringkali para pembiak menggunakan koran bekas untuk membungkus bonggol yang berada di permukaan agar tidak tersengat terik matahari. Agar dapat berbunga dengan baik, kebanyakan adenium butuh paling tidak 4-5 jam cahaya matahari langsung
  4. Hujan, sedikit terkena hujan akan baik bagi adenium. Saat hujan terlalu banyak menerpa, maka hujan harus dihalangi misalnya dengan atap plastik transparan. Hujan yang terlalu banyak, apalagi dikombinasi dengan suhu yang dingin dapat menyebabkan bonggol membusuk
  5. Pemupukan, Kuncinya adalah sedikit dan sering. Jika adenium mendapat kondisi yang ideal, maka dia dapat tumbuh dengan sangat cepat. Namun jika terlalu banyak pupuk, maka adenium akan mati. Untuk yang tidak suka repot, cukup tambahkan pupuk untuk kaktus ataupun pupuk kandang yang merupakan slow release fertilizer, sehingga tak akan membunuh adenium. Pupuk kimia biasa seperti urea, KCL, TSP dapat pula digunakan karena harganya yang lebih murah, namun dosisnya harus sangat diperhatikan karena sangat mudah untuk menjadi kebanyakan. Biasanya pupuk kimia ini dilarutkan dalam air siraman agar penyerapan jadi merata dan optimal. Jenis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan. Kombinasi yang pas membutuhkan coba-coba disesuaikan dengan keadaan media, tingkat pertumbuhan, dan stressing (untuk pertumbuhan atau untuk pembungaan). 
  6. Pemangkasan, Adenium yang batangnya sudah terlalu panjang haruslah dipangkas. Tak perlu takut tanaman akan mati jika tanpa daun, karena adenium sudah punya cadangan makanan di bonggolnya untuk dapat bertahan hidup. Pemangkasan ini berguna untuk menyegarkan kembali agar tampak lebih indah. Agar adenium bercabang lebih dari satu, maka pemangkasan dilakukan saat adenium sedang tumbuh (bukan masa dorman). Jika waktunya salah, maka adenium tidak akan bercabang banyak, melainkan hanya tumbuh satu tunas saja. Setelah beberapa minggu tunas baru akan muncul, jadi haruslah sabar dan jangan terlalu banyak menyirami. Pemangkasan ini juga berfungsi memacu pembungaan yang banyak. Biasanya, bunga yang banyak akan tumbuh setelah 3 bulan sebelumnya dipangkas dan diberi stressing pada pembungaan

Cara Perbanyakan

  1. Biji/benih
  2. Sambung
  3. Stek
  4. Cangkok

Cara Menyilang

    1. Pilih bunga yang sudah tua (umur 4 hari) untuk diambil serbuk sari-nya.
    2. Gunakan kuas ataupun cottonbud yang basah untuk mengambil serbuk sari. Jika perlu sobek sebagian bunga agar serbuk sari yang berwarna kuning tersebut kelihatan.
    3. Pilih bunga yang segar (umur 2 hari) untuk indukan betina.
    4. Buka bagian tengah bunga sampai kelihatan putiknya. Putik bunga berwarna putih kehijauan dan sedikit lengket.
    5. Oleskan serbuk sari pada putik tersebut.
    6. Setelah 4 hari bunga akan gugur dan akan muncul buah berbentuk polong

    Cara Menyambung/Grafting

      1. Potong batang bawah berbentuk V.
      2. Potong batang atas berbentuk V, kebalikan dari batang bawah.
      3. Masukkan batang atas ke batang bawah di potongan yang telah dibuat.
      4. Cocokkan kambium di batang atas dan si batang bawah di salah satu sisi. Sebenarnya pencocokan di kedua sisi lebih baik, tapi besar batang atas dan batang bawah haru s sama.
      5. Sambungan ditali dengan tali plastik seerat mungkin.
      6. Lindungi sambungan tersebut dari air dengan cara menutupinya dengan plastik transparan.
      7. Setelah sambungan menyatu dengan baik (sekitar 1 bulan) lepaskan ikatannya.

      Menyelamatkan Akar Membusuk

        1. Gunakan media yang porous.
        2. Lubang drainase harus lancar.
        3. Jika adenium sedang bukan dalam masa tumbuh aktif, maka media harus dibiarkan sedikit mengering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya.
        4. Catatan: seringnya menyirami tergantung berbagai faktor seperti: adenium sedang aktif tumbuh atau tidak, umur adenium, besar adenium, daya dari media untuk menahan air, dan besarnya pot. Jadi, adenium dapat disirami tiap hari, dua hari sekali, tiga hari sekali, berbeda-beda menurut kebutuhan dari masing-masing tanaman



        Demikian artikel yang dapat ZalrizBlog bagikan mengenai budidaya Adenium dan cara pemeliharaannya, apabila artikel ini bermanfaat bagi kalian jangan lupa share ya, terima kasih👀